Rabu, 18 Januari 2012

UAS METODE PENELITIAN SOSIAL


STUDI KORELASI EFEKTIFITAS KAMPANYE ‘PASURUAN CITY OF MOUNTAIN’ DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN DI DESTINASI WISATA KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2011



OLEH :
FARIS TRI HIDAYAT
102022000010

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH :
HADI ISMANTO,  M.Si


PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2012

1. LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia adalah Negara kepulauan yang kaya raya. Kekayaan yang bukan semata-mata karena potensi sumber daya alamnya yang berlimpah, melainkan juga karena ragam adat istiadat, budaya dan keindahan alam yang berupa pegunungan dan perairan. Semua potensi tersebut mempunyai peranan yang amat penting bagi pengembangan kepariwisataan. Sektor pariwisata kini hendaknya tidak bisa dipandang sebelah mata, karena pariwisata dapat menambah pendapatan daerah.

Seperti Pemerintah kabupaten Pasuruan yang menggalakakan program pariwisata yang dinamakan Pasuruan City Of Mountain. Secara garis besar program ini bertujuan untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara agar berkunjung ke destinasi-destinasi wisata daerah Pasuruan. Melalui program ini Pemkab Pasuruan berharap dapat memajukan Pasuruan melalui sektor pariwisata dan promosi budaya.

Harus diakui selama ini, pemasukan devisa Negara yang paling banyak dari sektor pariwisata berasal dari pulau Bali yang terkenal dengan kebudayaannya yang menarik dan tempat-tempat eksotisnya. Jumlahnya jauh di atas devisa yang dihasilkan objek wisata lain, seakan-akan objek potensial di Indonesia hanya Bali. Seharusnya Indonesia jangan cuma bergantung pada Bali saja untuk bidang Pariwisata. Padahal banyak sekali objek wisata yang menarik di Indonesia yang juga cukup dikenal di mata dunia, salah satunya adalah Gunung Bromo yang berada di kabupaten Pasuruan.

Pasuruan dengan keunggulan objek wisatanya yang di dominasi wisata alam mulai berbenah. Unsur Pemerintah bersama Swasta dan masyarakatnya, bertekad siap menggelar serangkaian acara guna menarik minat para wisatawan untuk datang ke Pasuruan. Meskipun program ‘Pasuruan City Of Mountain’ ini masih memiliki kekurangan disana-sini, namun ini merupakan sebuah langkah maju untuk melestarikan dan mempromosikan budaya dan pariwisata kabupaten Pasuruan di tingkat Nasional maupun Internasional. Yang terpenting adalah keberhasilan dalam sektor budaya dan pariwisata kabupaten Pasuruan tidak dapat dicapai secara instan. Program budaya dan pariwisata seperti ini harus tetap dijalankan agar memberikan perubahan yang berarti.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti sejauh mana efektifitas kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’ dalam meningkatkan jumlah wisatawan di kabupaten Pasuruan tahun 2011. Yang menjadi objek penelitian adalah wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke destinasi wisata kabupaten Pasuruan.


2. QUESTION RESEARCH

Berdasarkan latar belakang perumusan masalah di atas, maka dikemukakan perumusan dalam penelitia yaitu: "Sejauh manakah efektifitas kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’ berpengaruh pada meningkatkan jumlah wisatawan lokal maupun mancanegara di destinasi wisata kabupaten Pasuruan pada tahun 2011 ?



3. TUJUAN RESEARCH

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh Pemkab Pasuruan khusunya Dinas Pariwisata kabupaten Pasuruan dalam menggalakkan kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’.

b. Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’ dalam meningkatkan jumlah wisatawan lokal maupun mancanegara di kabupaten Pasuruan tahun 2011.

c. Untuk mengetahui sejauh manakah hubungan antara promosi kepariwisataan dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan.





4. MANFAAT RESEARCH
a. Secara akademik, penelitian ini diharapkan dapat disumbangkan kepada FISIP UMSIDA, Khususnya jurusan Ilmu Komunikasi dalam rangka memperkaya khasanah penelitian dan sumber bacaan.

b. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan penliti terhadap penelitian.

c. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan berkenaan dengan penelitian ini.




5. PENDEKATAN PENELITIAN

Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori. Kerangka teori merupakan landasan berfikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti. Adapun teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah Teori AIDDA.

Effendi (2005 : 304), menjelaskan bahwa pendekatan yang disebut sebagai A – A Procedure atau From Attention to Active Procedure, sebenarnya singkatan dari AIDDA yang merupakan akronim dari :

A = Attention (Perhatian)

I = Interest (Minat)

D = Desire (Hasrat)

D = Decision (Keputusan)

A = Action (Tindakan)

Hal ini bahwa komunikator dalam melakukan kegiatan harus dimulai dengan menumbuhkan perhatian.



6. KONSEPTUALISASI PENELITIAN

Berdasarkan formula AIDDA tersebut, komunikasi perusasif denga upaya membangkitkan perhatian, dapat dilakukan dengan gaya bicara dan kata-kata yang merangsang khalayak. Apabila perhatian sudah berhasil terbangkitkan, kemudian menyusul upaya menumbuhkan minat, dalam hal ini komunikator harus mengerti komunikan yang dihadapinya.

Tahap berikutnya adalah memunculkan hasrat pada komunikasi untuk melakuka ajakan, bujukan atau rayuan komunikator. Disini imbauan emosional perlu ditampilkan oleh komunikator, sehingga pada tahap berikutnya komunikan dapat mengambil keputusan untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan.

Dalam penelitian ini, dapat digambarkan bahwa kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’ merupakan sebagai komunikator yang menyampaikan pesan kepada komunikan (khalayak sasaran) yaitu masyarakat dengan tujuan untuk menarik perhatian yang diharapkan dapat memunculkan minat, hasrat, atau keinginan, keputusan serta tindakan langsung mengunjungi destinas wisata yang ada di kabupaten Pasuruan.

Penerimaan pesan-pesan yang ditawarkan oleh kampanye ‘Pasuruan City Of mountain’ kepada masyarakat adalah melalui tahapan seperti berikut :

a. Attention (Perhatian) : yaitu kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’ memberikan suguhan dalam berbagai media yang menarik perhatian denga menampilkan visual berbagai objek wisata di kabupaten Pasuruan beserta kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya. Lebih menarik lagi apabila menampilkan dalam kemasan audio visual.

b. Interest (Minat) : yaitu dengan adaya perhatian khalayak kepada kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’ maka diharapkan perhatian tersebut akan memunculkan minat atau ketertarikan terhadao objek-objek wisata di kabupaten Pasuruan. Hal ini terjadi apabila kemasan dalam kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’ ini mengunakan kata-kata atau kalimat yang dapat merangsang serta menimbulkan rasa ingin tahu lebih jauh.

c. Desire (Keiginan) : Keinginan untuk merasakan, menikmati, memakai dan menyaksikan langsung harus dapat dibangkitkan yaitu dengan menimbulkan ketertarikan terhadap objek wisata di kabupaten Pasuruan untuk menjadikannya sebagai kebutuhan khalayak.

d. Decision (Keputusan) : Pada tahap ini ketertarikan itu telah berhasil diciptakan menjadi sebuah kebutuhan. Khalayak harus dapat diyakinkan agar dapat mengambil keputusan untuk dapat langsung menikmati dengan menikmati dan mengunjungi objek-objek wisata di kabupaten Pasuruan.

e. Action (Kegiatan) : Tahapan ini merupakan tahap akhir yang dilakukan oleh khalayak setelah melalui tahapan perhatian, minat, keinginan, dan keputusan. kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’ harus dibuat dengan kemasan yang menarik perhatian agar khalayak bergerak dan melakukan respon yang sesuai dengan yang diharapkan yakni dengan tindakan atau mengunjungi objek wisata di kabupaten Pasuruan.



7. HIPOTESIS

Hipotesa adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan karena merupakan instrument kerja dari teori (Singarimbun, 1995 : 43) Hipotesa adalah kesimpulan yang masih belum final. Dalam arti masih harus dibuktikan atau diuji kebenarannya. Hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Ho : Tidak ada hubungan antara promosi pariwisata melalui kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’ terhadap peningkatan jumlah wisatawan di destinasi wisata kabupaten Pasuruan tahun 2011.

H1 : Ada hubungan antara promosi pariwisata melalui kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’ terhadap peningkatan jumlah wisatawan di destinasi wisata kabupaten Pasuruan tahun 2011.



8. DEFINISI KONSEP VARIABEL

Agar konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel (Singarimbun, 1995 : 49). Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkina hasil penelitian yang akan dicapai. Dengan kerangka konsep akan menuntun penelitian dalam memutuskan Hipotesis. Adapun variabel tersebut dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Variabel bebas ( X )
Adalah sejumlah gejala, faktor atau unsur yang muncul atau memengaruhi muncul gejala, faktor atau unsur yang lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Promosi kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’.

b. Variabel terikat ( Y )
Adalah sejumlah gejala, faktor atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi oleh variabel bebas ( X ). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Peningkatan jumlah wisatawan di destinasi wisata kabupaten Pasuruan.

c. Variabel antara ( Z )
Adalah sejumlah gejala yang tidak bisa dikontrol, akan tetapi dapat diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel bebas. Variabel antara berada diantara variabel bebas dan variabel terikat, yang berfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan diantara variabel bebas dan variabel terikat, variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik responden.

Berdasarkan kerangka konsep penelitian diatas, maka dapat dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian yakni sebagai berikut :



9. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Menurut Singarimbun ( 1995 : 46 ) definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama. Dalam penelitian ini variabel-variabel dapat di definisikan sebagai berikut :

a.Variabel Bebas (Kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’)

  • Bahasa dan Pemilihan kata, yaitu suatu lambang yang berupa bunyi dipakai untuk melahirkan pikiran atau perasaan yag berfungsi sebagai identitas suatu bangsa. Pemilihan kata – kata adalah seleksi terhadap kata – kata yang digunakan dalam menyampaikan maksud dari Kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’.
  • Isi pesan Kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’, adalah stimulus atau rangsangan yang diberikan oleh suatu sumber (Kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’) yang akan direspon dengan cara tertentu oleh pihak yang menerimanya. Isi pesannya yaitu medeskripsikan keindahan dan keramahtamahan masyarakat Pasuruan dalam mengundang dan menyambut para wisatawan yang berkunjung ke Pasuruan.
  • Pola dan bentuk kegiatan Kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’, yaitu format dalam menampilkan suatu prograram. Dalam hal ini, Kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’ menyuguhkan berbagai kegiatan menarik kepada khalayak dalam berbagai format baik visual maupun audiovisual, yang memuat destinasi wisata menarik di Pasuruan.
  • Media Kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’ yaitu saluran atau channel yang digunakan sebagai penghubung antara komunikator dan komunikan. Dalam hal ini, media yang digunakan dalam menyampaikan Kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’  adalah dengan menggunakan media cetak dan elektronik (contohnya : iklan di surat kabar, pamflet, brosur, baliho, internet dan iklan radio) serta mengikuti pameran di tingakat nasional maupun internasional.
  • Frekuensi Kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’ yaitu intensitas atau seberapa sering Kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’  dilakukan, misalnya seberapa sering kampanye tersebut dimuat di media-media.

b.Variabel Terikat (Peningkatan jumlah wisatawan di destinasi wisata kabupaten Pasuruan)

  • Perhatian, yaitu atensi yang diberikan oleh responden terhadap program 'Pasuruan City Of Mountain' yang dikampanyekan ke berbagai daerah di seluruh Indonesia, sehingga mereka merasa tertarik untuk berkunjung.
  • Minat, yaitu suatu keinginan yang kuat atau ketertarikan terhadap program 'Pasuruan City Of Mountain'  yang muncul dalam diri responden setelah melihat dan menyaksikan program tersebut. 
  • Hasrat, yaitu suatu keinginan atau dorongan untuk lebih dapat menyaksikan, menikmati dan memakai secara langsung objek yang dilihat dan disaksikan dalam kampanye 'Pasuruan City Of Mountain' .
  • Keputusan, yaitu suatu keinginan yang telah ditetapkan oleh responden untuk berkunjung atau tidak terhadap berbagai objek wisata yang ada di kabupaten Pasuruan, sesuai dengan yang disaksikan oleh responden.
  • Tindakan, yaitu suatu perbuatan atau respon berupa tindakan langsung dengan berkunjung ke berbagai destinasi wisata di Kabupaten Pasuruan.

c. Variabel Antara ( Karakteristik responden )

  • Usia, yaitu tingkatan umur dari responden.
  • Jenis kelamin, yaitu jenis kelamin Pria atau Wanita yang dijadikan sampel atau responden.
  • Pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan yang menjadi sumber kehidupan responden.
  • Domisili, yaitu identitas yang menjadi unsur pembeda dan pengenal wisatawan


10. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan, gejala - gejala atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam penelitian (Nawawi, 1995 : 141). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Destinasi wisata Kabupaten Pasuruan. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Pasuruan selama tahun 2011 adalah sebanyak 29.688 orang, dengan perincian 12.008 orang wisatawan asing dan 17.680 orang wisatawan lokal (Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan 2011)0

Sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi (Nawawi, 1995 : 144). Berdasarkan data yang diperoleh dalam pra penelitian, maka peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90%, yakni sebagai berikut :










Berdasarkan data yang ada, maka sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak :















11. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

a. Penelitian Kepustakaan ( Library Research )
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan menghimpun data-data dari buku serta bacaan yang relevan serta mendukung penelitian.

b. Penelitian Lapangan ( Field Research )
Yaitu kegiatan dimana peneliti mengumpulkan data dari lapangan yang meliputi kegiatan survey di lokasi penelitian, meliputi kegiatan :

  • Kuesioner, yaitu alat pengumpul data dalam bentuk sejumlah pertanyaan tertulis yang dijawab dengan tertulis pula oleh responden ( Nawawi, 1995 : 17 ). Adapun kuesioner ini diberikan pada saat para wisatawan menikmati dan bersantai di objek wisata Kabupaten Pasuruan.
  • Wawancara, yaitu alat pengumpul data yang berbentuk sejumlah pertanyaan lisan yang diajukan oleh pengumpul data sebagai pencari informasi yang dijawab secara lisan pula oleh responden ( Nawawi, 1995 : 111 ). Adapun yang diwawancarai adalah pelaku wisata ( baik di Hotel, Guide dan pegawai di Dinas Pariwisata, Budaya dan Seni Kabupaten Pasuruan, Duta Wisata Kabupaten Pasuruan ) serta para wisatawan yang melakukan kunjungan wisata di Kabupaten Pasuruan tahun 2011.


12. TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa table tunggal yang merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori (SIngarimbun, 1995 : 226). Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam berupa tahap analisis, yaitu :

1. Analisis Table Tunggal
Merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori (SIngarimbun, 1995 : 226).

2. Analisis Tabel Silang
Merupakan suatu teknik untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui apakan variabel tersebut bersifat positif atau negatif (Singarimbun, 1995 : 271 )

3. Uji Hipotesa
Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diujikan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji tingkat hubungan diantara kedua variabel yang dikorelasikan, maka peneliti menggunakan rumus koefisien korelasi tata jenjang oleh Spearman (Kriyantono, 2006 : 174-175). Spearman Rho Koefisien menunjukkan hubungan antara variabel X dan variabel Y yang tidak diketahui sebaran datanya. Koefisien korelasi non parametik ini digunakan untuk menghitung data dua variabel yang ditetapkan peringkatnya dari yang terkecil sampai yang terbesar.
Spearman Rho  Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.

Jika rs < O, maka hipotesis ditolak

Jika rs > O, maka hipotesis diterima


13. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Kampanye 'Pasuruan City Of Mountain' merupakan sebuah program promosi pariwisata Kabupaten Pasuruan dengan menggunakan meterials promotion seperti brosur, tourism map, guidebook, exhibition dan internet sebagai media promosi. Untuk mendukung program tersebut Pemerintah kabupaten Pasuruan melakukan pembenahan di berbagai sarana dan prasarana objek wisata serta turut berpartisipasi dalam menyelenggarak berbagai event pariwisata.
  2. Penyelenggaraan kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’ sebagai media promosi pariwisata kabupaten Pasuruan mampu memberikan informasi yang baik dan jelas sehingga mampu menarik perhatian calon wisatawan, yang kemudian dapat mengubah perhatian tersebut menjadi minat (interest). Setelah ada perhatian dan minat kemudian dapat memunculkan hasrat (desire) untuk melihat langsung objek wisata tersebut, dengan demikian calon wisatawan dapat mengambil keputusan (decision) dengan tepat dan selanjutnya mereka berwisata atau melakukan kunjungan wisata (action) ke Kabupaten Pasuruan. Dengan demikian kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’ ini telah efektif sebagai media promosi pariwisata untuk mengundang dan mendatangkan jumlah kunjungan wisatawan yang lebih banyak.
  3. Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan atau korelasi yang tinggi antara kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’. Hal ini berarti bahwa kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’ memiliki hubungan yang besar atau tinggi akan memberikan pengaruh terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke kabupaten Pasuruan.

Saran 
Setelah melakukan penelitian, maka dapat dikemukakan saran, sebagai berikut :

  1. Melihat antusiasme masyarakat pariwisata terhadap kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’ ini cukup baik serta dapat memberikan manfaat yang cukup berarti bagi industri pariwisata kabupaten Pasuruan, maka akan sangat baik lagi jika promosi pariwisata ini dilakujan secara kontinyu. Namun demikian, harus dilakukan perbaikan dan pembenahan terhadap kekurangan pelaksanaan kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’ kali ini, seperti kurang gencarnya promosi, terbatasnya bahan – bahan materials promotion dan melakukan persiapan yang matang agar tidak terkesan terburu – buru. 
  2. Untuk memberikan pelayan yang prima kepada wisatawan, perlu juga ditingkatkan pendidikan pariwisata kepada masyarakat yang terlibat di dalamnya seperti etika pelayanan, kesopanan, kebersihan, kenyamanan, serta meningkatkan pemahaman masyarakat di sekitar objek wisata terhadap penggunaan Bahasa Inggris.
  3. Perkembangan dunia industri pariwisata telah memberika warna baru dalam hal strategi pemasaran khususnya dalam mempromosikan berbagai objek wisata yang diungulkan. Oleh sebab itu, pengkajian bertajuk promosi kepariwisataan yang demikian sangat baik jika dijadikan sebagai penelitia bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi.Pengkajian tentang strategi promosi dalam kampanye ‘Pasuruan City Of Mountain’ ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat baik dalam bidang Ilmu Komunikasi maupun dalam dunia pariwisata.


14. DAFTAR PUSTAKA


Kriyantono, Rachmat. 2006, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta : PT Kencana Prenada Media Group.

Nawawi, Hadari. 1995, Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana, Jakarta : Pradnya Paramita.

Singarimbun, Masri. 1995, Metode Penelitian Survei, Jakarta : PT Pustaka LP3ES.

http://disbudpar.pasuruankab.go.id/